Keridhaan Alloh itu tergantung dari keridhaan kedua orang tua
dan kemurkaann-Nya itu tergantung dari kemurkaannya "(Hadits Shahih)
Kisah
berikut terjadi pada seorang pemuda yang hidupnya telah siai-sia, amal
shalihnya terputus. Dia mempunyai seorang ayah yang rajin beribadah dan
bersedekah. Ayahnya sering memberikan nasehat "Wahai anakku! waspadalah
jangan sampai tergelincir pada waktu muda. Karena sesungguhnya hal itu
merupakan jalan menuju adzab dan sesungguhnmya Alloh mempunyai siksaan-siksaan
dan hukuman yang kesemuanya itu tidaklah jauh dari orang-orang yang berbuat
dzalim" Begitulah
nasihat ayahnya kepada anaknya.
Ketika
ayahnya terus-menerus memberikan nasehat kepadanya, dia malah bertambah
durhakan dan justru meninggalkan kewajibannya.
Pada
suatu hari orang tuanya memberikan nasehat lagi dan memperingatkan dari
perbuatan jelek. Tapi apa yang terjadi? Si anak justru mengulurkan tangannya
tanda mengancam dengan kepalan tangan kepada ayahnya. Dia langsung memukulnya
dengan pukulan yang meninggalkan bekas luka.
Sang
ayah melihat kepada orang yang memukulnya apakah dia anaknya atau bukan,
seperti tidak percaya, setelah dengan terhuyung-huyung tapi masih sadar,
akhirnya si ayah dapat melihat dengan jelas bahwa anaknya yang selama ini
diberi nasehat malah memukulnya.
Dengan
berkobar kemarahan di dalam dada ayahnya, Dia mengatakan,"Anakku,
engkau berasal dari tulang sulbiku. Aku telah mendidikmu, melayanimu,
mengajarimu dan berupaya agar kamu menjadi baik. Aku telah berbuat baik
kepadamu dan telah memberikan semua yang aku dapatkan kepadamu. Aku telah
mendahulukanmu atas diriku dalam banyak hal, tapi engkau membalas kebaikanku
dengan perbuatan jahat seperti ini. Sungguh, aku akan melaporkan kepada Dzat
yang mengharamkan kedzaliman atas Diri-nya dan menjadikannya haram diantara
sesama hamba." demikian
ucapan sang ayah dengan penuh kekecewaan kepada anaknya.
Dia
menyatakan sumpah yang sungguh-sungguh bahwa dia akan pergi ke negeri Al-Haram
untuk menunaikan umrah dan untuk berdoa kepada Alloh dari sisi Baitullah,
semoga Dia berkenan untuk memberi hukuman terhadap anak durhaka ini yang telah
mengusir dirinya dari rumah dan negerinya serta telah memberikan bencana
mudharat kepadanya.
Sang
ayah akhirnya keluar menempuh perjalanan, sedang panasnya pukulan anaknya masih
senantiasa menyala-nyala pada persendiannya.
Setelah
sampai di Al-Bait Al-Haram (Ka'bah). Dia melakukan thawaf di Ka'bah yang mulia.
Dia berdiri di antara pintu Ka'bah dan Hajar Aswad."Wahai Dzat yang
kepada-Nya lah jama'ah haji menuju, mereka telah menempuh perjalanan dari
daerah yang dekat dan jauh, Sesungguhnya aku telah datang kepadamu, wahai Dzat
yang tidak menyia-nyiakan orang yang berdoa kepada-mu dengan sungguh-sungguh,
wahai Al-Wahid Ash Shomad. Ini adalah tempat orang yang tidak akan kembali
karena anakku yang durhaka. Maka ambilah hak-ku wahai Dzat yang Maha Pemurah
dari anak-ku, lumpuhkanlah sebagian tubuhnya dengan daya dan kekuatan dari-Mu.
Wahai Dzat yang kami sucikan yang tidak beranak dan tidak diperanakkan,".
Tidaklah
dia menyempurnakan ucapan dan doanya hingga separo tubunya anak yang durhaka
yang sebelah kanan yang dia pergunakan untuk memukul ayahnya akhirnya lumpuh
seperti kayu. Dia tidak dapat bergerak kecuali ada orang lain yang
mengerakkannya. Da akhirnya selalu berbaring di atas tempat tidurnya. Dia telah
kehilangan kenikmatan hidup, dia telah berpisah dengan teman dan orang-orang
yang dicintainya. Dia akhirnya menjadi beban tanggungan bagi orang lain. Dengan
doa ayahnya yang telah dikabulkan, kekuatan yang selama ini dipakai untuk
menyakiti manusia telah hilang. Allloh tidak mendaliminya, tetapi anak itulah
yang telah mendzalimi dirinya sendiri. ... Astaghfirulllah....
Berikut bait-bait syair seorang ayah kepada anaknya......"Aku memberi makan kamu ketika kamu masih bayi dan
aku tinggalkan kamu tumbuh remaja.
Kamu sakit karena perbuatan dosa yang aku lakukan kepadamu
Apabila malam telah datang kepadamu dengan membawa sakit maka
aku tidaklah bermalam
karena sakitmu itu kecuali dalam keadaan berjaga gelisah tidak bisa tidur, seakan-akan akulah yang didatangi pada waktu malam,
Ambilah apa yang engkau bawa pada waktu malam di depanku, mataku membiarkannya."
Di Postkan Oleh:H.Lahamuddin Magga
Harap di kirim Tulisan ini ke : onahtulehu@gmail.com supaya dia bisa sadar akan perbuatan2nya yang telah memukul orang tuanya bahkan menyangkal Ayah dan Ibunya
BalasHapus