Diceritakan ada sebuah keluarga
di daerah Jawa Barat pada tahun 1950. Ayahnya seorang supir pribadi dan anaknya
ada 7 orang, 1 perempuan dan 6 laki-laki.Dari keenam anak laki-laki ada 1 orang
anak yang sangat bandel, dan kasar kepada orangtuanya sendiri sehingga
orangtuanya sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Jika keinginannya tidak
dipenuhi dia akan mengamuk, menghancurkan barang-barang milik orangtuanya
bahkan setelah dia menginjak dewasa dia sering memaksa meminta uang kepada
orangtuanya dengan ancaman akan membunuh orangtuanya sendiri.
Setelah dewasa lelaki itu jatuh
cinta kepada seorang wanita cantik dari sumatera barat. Wanita ini
mengejar-ngejar lelaki itu sampai mau bunuh diri kalau tidak direstui oleh
orangtuanya. Akhirnya mereka menikah pada tahun 1975 dan dikaruniai 2 orang
anak yang terdiri dari 1 anak laki-laki dan yang kedua anak perempuan.
Awal pernikahan mereka bahagia sekali karena cukup hartanya tetapi disaat anak-anaknya berusia 10 tahunan, mulailah goyang perekonomian, lelaki itu kehilangan pekerjaan dan penghasilan. Disaat itulah mereka sering bertengkar dan istrinya ingin bercerai tetapi lelaki itu tidak mau. Dan akhirnya istrinya ingin pulang ke kampung halamannya di Sumatera Barat, mereka hijrah kesana dengan membawa kedua
anaknya.Setelah sampai di Sumatera Barat mereka tinggal di tempat orangtua istrinya.
Baru sebulan mereka disana, istrinya mengadu kepada orangtuanya bahwa dia hidup
susah bersama lelaki itu sehingga orangtua istrinya mengusir lelaki itu dari
rumahnya setelah beberapa hari istrinya sudah dijodohkan dengan orang sumatera
barat lagi sampai menikah, melihat kejadian itu lelaki itu sakit hati, dia
tidak bisa berontak karena dia lemah tanpa daya berada di kampung orang lain
tanpa sanak saudara yang jauh di Jabar.Lelaki itu stress dia sakit hati banget
bagai petir menyambar diatas kepalanya karena status pernikahannya belum
bercerai. Lelaki itu hidup sebatang kara sengsara jadi gelandangan, dia ingin
pulang ke Jabar tapi tidak punya ongkos tidak ada uang sepeserpun. Suatu hari
lelaki itu bertemu dengan orang Jawa dan orang jawa itu merasa kasian dia
memberi makan dan ngobrol “darimana asalmu de?” lelaki itu menjawab “sayah mah
dari Jabar, sayah teh bukan orang sumatera, saya ingin pulang ke Jabar ke
kampung halaman tapi tidak punya uang”. Seteelah lama bercerita akhirnya orang
jawa itu mengajak pulang ke Jabar dengan memberi ongkos. Setelah sampai di
Jabar dan tiba di rumah orangtuanya, orang jawa itu mengantar dan menceritakan
keadaan lelaki itu di Sumatera hidup terlunta-lunta sejak diusir istrinya.
Setelah itu orangtuanya berusaha mengobati ke paranormal tetapi tidak ada
hasilnya, paranormal mengatakan bahwa lelaki itu diguna-guna oleh istrinya agar
lelaki itu menjadi gila.
Awal pernikahan mereka bahagia sekali karena cukup hartanya tetapi disaat anak-anaknya berusia 10 tahunan, mulailah goyang perekonomian, lelaki itu kehilangan pekerjaan dan penghasilan. Disaat itulah mereka sering bertengkar dan istrinya ingin bercerai tetapi lelaki itu tidak mau. Dan akhirnya istrinya ingin pulang ke kampung halamannya di Sumatera Barat, mereka hijrah ke
Mendengar
hal itu orangtuanya jadi kecewa karena anaknya tidak bisa sembuh lagi sampai
berobat ke berbagai tempat.Setelah beberapa tahun orangtuanya meninggal dunia.
Lelaki itu hidup sendiri lagi hanya adiknya yang mengurusnya di Ciamis
sedangkan adik yang lainnya sudah berumah tangga dan takut kepada lelaki itu
karena dia sering mengamuk dan jahat kepada adiknya karena pelampiasan yang
tidak bisa marah kepada istrinya yang di Sumatera. Menginjak usia 40 tahun
lelaki itu meninggal dunia di Ciamis, adik- adiknya menguburkannya. Suatu hari
setelah 2 tahun lelaki itu meninggal, anaknya yang di Sumatera juga meninggal
yang perempuan karena tidak diurus oleh ibunya terkena keracunan makanan,
sedangkan anak yang laki-laki pergi mencari ayahnya ke Jabar tetapi sayang
ayahnya itu sudah meninggal dunia sehingga tidak bisa bertemu …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar